Oleh: Muhdis S. Rifai, SE FK Japara Kab.Kuningan |
Kesuksesan Program Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ) telah melejitkan PNPM
Mandiri Perdesaan, semakin berkembangnya jumlah maupun usaha kelompok menjadi
bukti hal tersebut, efek positip bagi peningkatan kesejahteraan pun tak bisa
dipungkiri, kaum perempuan terbukti dapat dimajukan dalam pembangunan.
Tanpa mengecilkan peran pelaku lain, harus diakui bahwa kontribusi ketua
kelompok sangat vital, mereka bekerja sejak pembentukan, tugas administrasi, menyetor
ke UPK dan patut diacungi jempol adalah tugas motivasi anggota agar bayar tepat
waktu.
Penyelenggaraan pelatihan menjadi kebutuhan, untuk itu UPK Kecamatan
Japara kabuapaten Kuningan rutin menyelenggarakan In Service Training ( IST ) terhadap
peserta ketua kelompok dan kepala desa, hal ini dimaksudkan sebagai penguatan
sinergi antar pelaku sehingga pengawasan mudah dibangun.
Materi IST diantaranya (1) Penguatan administrasi sebagai alat kontrol
dini penyimpangan, (2) Penguatan pelayanan dengan titik berat Service Excelent,
(3) Manajemen transparansi dengan kewajiban menggunakan media informasi di desa
secara update, (4) Intensitas komunikasi menjaring masukan anggota.
Meskipun sederhana, namun pendekatan pelatihan yang humanis akan selalu
berdampak positip bagi penumbuhkembangan motivasi, ketua kelompok sebagai ujung
tombak program SPP harus diback up secara terus menerus.
Sebagai hasil dari pendekatan tersebut, Alhamdulillah tingkat kemacetan
di UPK Japara relatip minim dan bisa diantisipasi sejak dini oleh ketua
kelompok sehingga tugas pengurus UPK terbantukan,
Disinilah pemberdayaan yang sebenarnya, yaitu letika masyarakat bisa
melahirkan aktor lokal seperti ketua kelompok yang berjuang tanpa pamrih untuk
kemajuan anggotanya.
(sumber: Buletin Swadesa 3 PNPM MP Prov.Jabar)