Tidak
bisa dipungkiri, kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat sehingga berobat
menjadi prioritas pertama bilamana seseorang terjangkit suatu penyakit. faktor Kemampuan
keuangan, jarak tempuh ke tempat pelayanan kesehatan, dan faktor kemudahan
berobat menjadi alasan kuat masih banyaknya masyarakat desa khususnya kaum RTM yang sampai dengan saat ini belum mau berobat.
Padahal merekapun menginginkan sehat sebagai modal mereka berkarya dan kita
harapkan dapat menjadi aktor pembangunan di desanya, pantas saja jika pada
Musyawarah Antar Desa ( MAD) LPJ sebelumnya dimana saat itu banyak dihadiri
dari keterwakilan RTM memutuskan penggunaan dana sosial salah satunya diperuntukan untuk
pengobatan gratis.
Acara
yang mulai tanggal 10 Maret 2014 dan akan berakhir 24 Maret
2014 ini diselenggarakan oleh PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Japara bekerja
sama dengan dinas kesehatan kabupaten Kuningan mendapat respon positip dari
masyarakat, terbukti kartu pengobatan tahap pertama yang tercetak 1000 lembar
telah habis dipesan masyarakat, ciri utama dari pelayanan kesehatan ini
betul-betul gratis dengan prosedur pendaftaran sangat sederhana, karena kades
masing-masing desa yang mengetahui persis kondisi kesehatan masyaraktnya
langsung turun ketengah masyarakat untuk menyebar kartu kesehatan ala PNPM ini.
Dari
pantauan langsung pelaksanaan di lapangan terasa begitu tersentuh melihat masyarakat
yang didominasi usia lanjut, rela antri berduyun-duyun datang ke balai desa masing-masing
untuk berobat
Tidak dipungkiri pelaksanaan pengobatan gratis
bersamaan dengan tahun politik awalnya penuh dengan praduga dari pihak yang
memiliki kepentingan Pileg, bahwa program ini disponsori oleh partai/caleg yang
akan pentas 9 April nanti, namun setelah dijelaskan bahwa kegiatan ini murni
dari PNPM dan tanpa unsur politis akhirnya masyarakat memahami.
Tentu
saja kegiatan ini menambah deretan
panjang tentang keberadaan PNPM MPd yang
kehadirannya selalu ditunggu karena dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
perdesaan khususnya bagi mereka yang kurang mampu.